Nasehat pendidikan ke 3
اَلْأُسْلُوْبُ السِّحْرِيُّ الْآخَرُ هُوَ التَّشْجِيْعُ، فَتَذَكَّرْهُ دَائِمًا وَمَارِسْهُ مَعَ أَبْنَائِكَ فِي كُلِّ يَوْمٍ.
إِنَّهُ وَصْفَةٌ تَرْبَوِيَّةٌ عَظِيْمَةٌ قَلَّمَا تُخْطِئُ، وَهُوَ أُسْلُوْبٌ يَكَادُ يَنْجَحُ فِي كُلِّ حَالَةٍ مَهْمَا تَكُنْ هَذِهِ الْحَالَةُ مُسْتَعْصِيَةً. يَسْتَوِي فِي ذَلِكَ التَّشْجِيْعُ عَلَىٰ أَدَاءِ الْعَمَلِ الطَّيِّبِ وَالتَّشْجِيْعُ عَلَىٰ تَرْكِ الْفِعْلِ السَّيِّئِ: التَّشْجِيْعُ عَلَىٰ الصَّلَاةِ، وَعَلَىٰ الدِّرَاسَةِ، وَعَلَىٰ الْمُسَاعَدَةِ فِي عَمَلِ الْبَيْتِ، وَعَلَىٰ إِيْثَارِ الْغَيْرِ … وَعَلَىٰ مِئَةِ فَضِيْلَةٍ، بَلْ عَلَىٰ مِئَاتٍ. وَالتَّشْجِيْعُ عَلَىٰ تَجَنُّبِ الْكَذِبِ، أَوْ هَجْرِ الْكَسَلِ، أَوِ التَّخَلِّيْ عَنِ السُّلُوْكِ الْعُدْوَانِيِّ مَعَ الصِّغَارِ … أَوِ الِابْتِعَادِ عَنْ مِئَةِ سُلُوْكٍ مَذْمُوْمٍ، بَلْ مِئَاتٍ.
طَوِّرْ لَدَيْكَ عَادَةً مِنْ أَفْضَلِ عَادَاتِ الْحَيَاةِ فِي التَّعَامُلِ مَعَ الْآخَرِيْنَ، وَهِيَ أَنْ تُرَكِّزَ عَلَىٰ الْفِعْلِ الْإِيْجَابِيِّ الْجَيِّدِ وَتُشَجِّعَ عَلَىٰ تَنْمِيَتِهِ. لَا تَتَصَيَّدْ أَخْطَاءَ الطِّفْلِ لِتُوَبِّخَهُ عَلَيْهَا بَلْ حَسَنَاتِهِ لِتُشَجِّعَهُ عَلَيْهَا، ثُمَّ ٱنْظُرْ أَيَّ طِفْلٍ رَائِعٍ سَيَكُوْنُ.
Metode Ajaib Lainnya adalah Motivasi
Selalu ingat dan praktikkan motivasi dalam mendidik anak-anakmu setiap hari.
Motivasi adalah resep pendidikan yang luar biasa dan jarang sekali gagal. Metode ini hampir selalu berhasil dalam setiap situasi, seberat apa pun kondisinya. Baik itu motivasi untuk melakukan kebaikan maupun motivasi untuk meninggalkan keburukan: motivasi untuk melaksanakan shalat, belajar, membantu pekerjaan rumah, bersikap dermawan… dan ratusan kebajikan lainnya. Juga motivasi untuk menjauhi kebohongan, meninggalkan kemalasan, menghindari sikap agresif terhadap teman sebaya… serta ratusan perilaku buruk lainnya.
Kembangkan kebiasaan terbaik dalam berinteraksi dengan orang lain, yaitu fokus pada tindakan positif dan mendorong perkembangannya. Jangan sibuk mencari kesalahan anak hanya untuk mencelanya, tetapi carilah kebaikannya untuk kamu puji dan dukung. Lihatlah betapa luar biasanya anak itu akan menjadi!
Ulasan dan Contoh
Memberikan dorongan kepada anak adalah cara yang sangat efektif dalam membentuk kepribadian mereka. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan penuh dukungan dan apresiasi cenderung memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan lebih mudah mencapai keberhasilan.
Contoh:
Seorang anak yang sedang belajar membaca mungkin merasa kesulitan dan hampir menyerah. Jika orang tua berkata, “Ayo, kamu pasti bisa! Coba satu kali lagi, Mama yakin kamu pintar!”, maka anak akan merasa percaya diri dan berusaha lebih keras. Sebaliknya, jika orang tua mengatakan, “Kamu lambat sekali! Kenapa tidak bisa-bisa?”, anak akan kehilangan semangat dan mungkin takut mencoba lagi.
Motivasi tidak hanya untuk mendorong anak melakukan hal baik, tetapi juga efektif dalam membantu mereka meninggalkan kebiasaan buruk.
Contoh:
Jika seorang anak sering malas bangun pagi, daripada memarahinya, orang tua bisa berkata, “Mama senang sekali kalau kamu bisa bangun lebih awal! Itu membuat hari kita jadi lebih baik.” Dengan begitu, anak akan merasa bahwa bangun pagi adalah sesuatu yang membanggakan.
Sebaliknya, jika orang tua berkata, “Kamu selalu malas! Kenapa susah sekali bangun pagi?”, anak bisa merasa putus asa dan tidak punya dorongan untuk berubah.
Banyak orang tua terlalu cepat mencela kesalahan anak, padahal pendekatan yang lebih efektif adalah dengan memperhatikan dan mengapresiasi setiap kebaikan yang mereka lakukan.
Contoh:
Jika seorang anak mencoba membantu mencuci piring tetapi menjatuhkan satu gelas, jangan langsung memarahinya. Sebaliknya, katakan, “Wah, terima kasih sudah mau membantu Mama! Tidak apa-apa kalau gelasnya pecah, yang penting kamu sudah mencoba membantu.” Dengan begitu, anak akan lebih termotivasi untuk membantu lagi di lain waktu.
Namun, jika orang tua berkata, “Lihat! Makanya jangan ikut-ikut cuci piring, malah bikin repot!”, anak akan kehilangan kepercayaan diri dan mungkin tidak mau membantu lagi.
Kesimpulan
Motivasi adalah salah satu alat paling ampuh dalam mendidik anak. Dengan memberikan dorongan positif, anak akan lebih termotivasi untuk melakukan kebaikan dan meninggalkan keburukan.
Sebaliknya, jika orang tua terlalu sering mencela dan menghukum tanpa memberi motivasi, anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang kurang percaya diri atau bahkan memberontak. Oleh karena itu, mari kita biasakan untuk lebih banyak memberikan dorongan positif dan melihat sisi baik dalam diri anak agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang luar biasa!
Tinggalkan Komentar